Finding you
Novel
karya Niena Sarowati ini menceritakan tentang perjalanan hidup seorang cewek
yang menunggu teman masa kecilnya. Dia yakin bahwa suatu saat pasti akan
bertemu dengannya.
Cerita
ini berawal ketika si cowok,Ival panggilannya,akan pindah dari Surabaya bersama
keluarganya. Karena ayahnya mendapat tugas keluar kota. Hal itu membuat Ival
dan Dede,si cewek, berpisah untuk waktu yang cukup lama. Sebelum kepergian
Ival,dia berpesan kepada Dede agar selalu menunggu sampai kapanpun. Ival
berjanji akan kembali untuk menemuinya lagi suatu saat nanti. Dan mengucapkan
suatu kalimat yang mungkin bagi kita terlalu konyol untuk anak sekecil itu.
Ival berkata bahwa ia hanya akan menikah dengan Dede jika besar nanti.
Perjalanan
hidup dalam pencarian Ival bermula saat Desya,menginjak masa SMA. Ia menjadi
sering kesiangan datang ke sekolah. Karena malam-malam Desya sering bermimpi
tentang Ival,teman masa kecilnya. Kesialannya bertambah ketika ia sedang
terburu-buru masuk sekolah karena bel sudah berdering. Tanpa ia sadari,tubuhnya
jatuh tertabrak mobil Aldo. Aldo adalah murid pindahan. Dia baru masuk dua hari
sudah membuat masalah. Sebagai hukuman,kepala sekolah memerintahkan Aldo untuk
meminta maaf kepada Desya. Bukannya mendapat maaf,Aldo malah mendapat omelan
Desya plus persyaratan dari Catherine,salah satu sahabat Desya. Yaitu mengantar
jemput Desya sampai dia benar-benar sembuh. Karena kakinya patah akibat
kecelakaan tadi.
Sejak
saat itu hari-hari Aldo terisi dengan rutinitas mengantar jemput Desya. Sudah
jatuh tertimpa tangga pula. Itu adalah peribahasa yang tepat untuk Aldo. Karena
selama mengantar jemput,tak jarang ia mendapat perlakuan jutek Desya. Desya
sangat cuek dan sebel sama Aldo. Gara-gara kecelakaan itu Desya tidak bisa ikut
pertandingan softball. Padahal Desya termasuk salah satu pemain softball
tersohor di sekolahnya. Namun ia harus menyimpan harapannya kali ini.
Kesedihan
Desya sedikit terobati. Karena Idam,kakaknya sekaligus pacar
sahabatnya,Sherly,datangdari Surabaya . Karena dia akan kuliah di Jakarta. Tapi
tak jarang pula mereka suka berantem. Seperti umumnya adik kakak. Pertengkaran
mereka tak pernah berlangsung lama. Karena ada bunda yang selalu bisa
mendamaikan kedua buah hatinya.
Kehadiran
Aldo semakin membuat Desya teringat akan Ival. Dia benar-benar berharap akan
bertemu dengan Ival. Dia yakin bahwa tidak ada yang tidak mungkin.
Penderitaannya bertambah dengan hadirnya Vinis,mantan pacar Aldo. Padahal Aldo
dekat dengan Vinis hanya ingin mengubah perilaku Vinis yang buruk,kurang
perhatian dari orang tuanya. Tapi usaha Aldi sia-sia. Vinis tidak
berubah,hingga akhirnya Aldo pindah ke Jakarta. Grandong adalah julukan untuk
Vinis dari Chika,pacar Evan,salah satu sahabat Desya juga beserta sahabat-sahabatnya
yang lain. Sedangkan Evan sendiri adalah sahabat dan teman sebangku Aldo. Vinis
tak pernah berhenti mengancam Desya untuk menjauhi Aldo. Kenyataanya Desya
sangat jutek dan benci sama Aldo. Ketemu aja jarang kalau tidak di sekolah.
Apalagi setelah keadaan kaki Desya membaik. Aldo jadi jarang mengantar jemput
Desya. Karena Desya membawa mobil sendiri saat sekolah. Vinis sendiri merasa
mereka dekat hanya karena Aldo sering menceritakan Desya saat mereka sedang
berdua . Vinis pun jadi sebel.
Libur
semester satu pun tiba. Sekolah Desya,Prada Utama,mengadakan liburan ke Gunung
Mas di daerah Puncak. Desya pun kurang merasakan kenyamanan saat
berlibur,penyebabnya tak lain adalah Vinis. Dia selalu mengancam Desya agar
menjauhi Aldo. Aldo sendiri kurang suka dengan tindakan Vinis. Ia merasa
terkekang. Kebencian Desya bertambah. Aldo tak hentinya meminta maaf kepada
Desya. Walaupun akhirnya yang ia dapat hanya omelan Desya.
Libur
semester masih tersisa beberapa hari lagi. Desya sekeluarga memutuskan
untuk berlibur ke Surabaya. Rumahnya yang dulu,tepatnya rumah neneknya. Dimana
tertinggal banyak kenangan bersama sahabat semasa kecil. Ia menatap bunga
matahari yang ia tanam bersama Ival tepat didepan kamar Desya. Air
matanya menetes.
Kerinduan
Desya akan Ival bertambah saat neneknya menunjukkan beberapa barang pemberian
Ival untuk Desya,setelah Desya pindah ke Jakarta. Sehingga Desya tidak tahu
mengenai barang-barang pemberian Ival. Diantara pemberian Ival adalah beberapa
surat tentang kabar Ival setelah pindah dari Surabaya,oleh-oleh kebaya yang
telah tidak muat untuk Desya,dan sepatu yang bernasib sama. Boneka sapi hadiah
dari Ival saat ulang tahun Desya yang ke-8 masih tersimpan rapi di lemarinya.
Boneka itu menyimpan banyak kenangan. Air mata Desya menetes saat membaca surat
dari Ival. Kerinduannya semakin terasa.
Kehadiran
Darren,tetangga Catherine,juga mewarnai hidup Desya. Darren menyukai Desya dan
ia pernah menyatakannya langsung kepada Desya. Tapi Desya tidak menjawabnya dan
Darren pun tidak butuh jawaban Desya. Darren hanya ingin Desya tahu isi
hatinya. Setelah Desya tahu bahwa Darren adalah pemakai narkoba, ia shock.
Berkat sahabat-sahabatnya,dia mau menerima Darren dan akan membantunya berubah.
Tapi usaha Desya belum berhasil. Dan usaha terakhirnya adalah mengirim surat
kepada Darren.
Puncak
penderitaan Desya berawal dari liburan kenaikan kelas. Sekolah Desya mengadakan
liburan ke pantai dan menginap di villa. Kebetulan Desya dan sahabat-sahabatnya
satu villa dengan Vinis. Hal tersebut membuat sahabat-sahabat Desya jengkel.
Pun juga Desya. Saat makan malam tiba,kaki Desya terasa sakit,hingga membuat
Desya tak mampu berjalan. Akibatnya, Desya terlambat datang ke restaurant.
Ketika tengah malam,Desya terbangun. Dia ingin ke kamar mandi. Dia melihat
Vinis sedang berdiri di dapur sambil merokok. Disampingnya ada sebotol alkohol.
Kedatangan
Desya mengagetkan Vinis. Botol disampingnya jatuh dan pecah karena
terkena tangan Vinis yang terkejut. Adu mulut pun terjadi diantara mereka.
Vinis segera membuang rokok ke tempat sampah dan memunguti pecahan botol tadi.
Ia kembali ke kamar dalam keadaaan terhuyung-huyung karena mabuk. Tanpa mereka
sadari,rokok yang dilempar Vinis ke tempat sampah menimbulkan api yang menjalar
ke seluruh ruangan dan mengakibatkan kebakaran . Desya berusaha menyelamatkan
Vinis. Namun, Desya malah terjebak dan diselamatkan oleh Aldo. Kebakaran itu
menyebabkan Desya lumpuh.
Penderitaan
Desya benar-benar mencapai puncaknya. Ia lumpuh. Ditambah dengan kenyataan
bahwa Aldo adalah Ival,sahabat semasa kecil yang selama ini dinantikan oleh
Desya. Akhirnya ia mengetahui hal tersebut setelah sekian lama Aldo atau Ival
menyembunyikan identitasnya dan meminta semua orang untuk berbohong. Karena
Aldo takut Desya akan membencinya dan kehilangannya lagi. Karena Aldolah yang
membuat Desya menjadi seperti ini. Kebencian Desya terhadap Aldo menjadi-jadi.
Berkat bujukan bundanya dan sahabat-sahabatnya,serta pengorbanan Aldo
yang setia menemani Desya selama ia sakit dan rela tidak masuk sekolah
berhari-hari,Desya akhirnya mau memaafkan Aldo. Dan sekarang Desya tahu nama
lengkapnya, Rivaldo Aditya Jerico.
Hari
demi hari mereka jalani dengan semangat baru. Aldo atau Ival selalu memberikan
support kepada Dede atau Desya Amelia. Aldo juga sempat memberikan kejutan
untuk Desya di ulang tahunnya yang ke-18. Saat acara perpisahan, Aldo
memberikan surprise bersama sahabat-sahabat dan guru-gurunya.
Penderitaan
Desya selama ini cukup terbayarkan. Namun,setelah lulus,mereka harus berpisah
lagi untuk mengejar cita-cita masing-masing. Desya akan sangat jarang bertemu
dengan sahabat-sahabatnya,termasuk Ival. Catherine yang aslinya tomboy dan cuek
dengan penampilan,melanjutkan study menjadi pramugari. Chika melanjutkan ke UI
dengan jurusan fashion design sesuai impiannya. Evan sendiri,pacar
Chika,meskipun tidak satu kampus dengan Chika,ia memilih di Universitas swasta
disekitar kampus Chika. Vinis kembali ke Bali dan melanjutkan ke Universitas
Udayana. Sherly,berhasil menjadi mahasiswi di kampus Idam,pacarnya. Aldo kuliah
di Universitas terkemuka di Jakarta dengan jurusan kedokteran. Sedangkan Desya
sendiri,melanjutkan ke Singapura karena ia akan berobat disana. Desya dan
Aldo berjanji akan bertemu lagi suatu saat nanti dengan keadaan yang lebih
baik.